Desiminasi Hasil Active Case finding Tuberkolosis di Kabupaten Bantul tahun 2023

 

Gambaran skrining TBC pada pasien DM Kab. Bantul tahun 2022-2023 jumlah pasien DM yang di screening masih sangat rendah cakupannya. Pada 2022 terdapat 755 pasien di skrining dengan terduga TB 59 dan 39 terawat. Salah satu kendalanya adalah belum semua puskemas melakukan skrining TBC pada pasien DM.

Hal penting : 
1. Evaluasi penyandang DM masih rendah karena salah satu sebabnya tarif masih mahal
2. tujuan penyandang DM yang lama/ baru min. Usia 17 tahun
3. Alur skrining dilakukan dengan wawancara lewat form, dilanjutkan pemeriksaan Rontgen, dst.
4. Pembiayaan global fund dengan klaim ditagihkan ke dinas kesehatan oleh puskesmas yang melakukan
5. Sudah ada rumah sakit yang MOU sebagai RS rujukan layanan dengan layanan foto Rontgen .
6. Tindaklanjuti dengan sasaran per puskesmas 750 - 1000 pada Oktober 2023, klaim pada November-desember 2023

Materi 1. 
1. Inovasi saat ini yang sangat penting adalah pada skrining TB - tujuannya untuk menemukan missing Cases pada stadium dini TB
2. Target Kabupaten Bantul pada 2023 dan 2024 adalah 1950 dan 2183 
3. Sewon dengan estimasi 414 menjadikan salah satu hotspot TB di Kabupaten Bantul selain kasihan dan Banguntapan. Pada jumlah itu, target terduga TB sebanyak 1.108 target terduga TB.

Peran ZERO TB  Yogyakarta
Kerjasama antara :
1. FK KMK UGM
2. RSUP Dr Sardjito
3. Pemprov DI.Yogyakatta
4. Organisasi Siklus - Sinergi Indonesia

Yang diperlukan untuk percepatan Eliminasi TBC ?
Search, Preventif dan Treat - Penguatan Manajemen data
Pendekatan ACF Bantul :
1. Dinas kesehatan APBD - 27 Screening Event - hasil 3.000 orang hadir, didominasi wanita (60%) dan didominasi usia 15-59 tahun dengan hasil 66% wanita
2. Kerjasama dengan Siklus Indonesia (khusus Sewon dan Banguntapan) - hasil 1.600 orang. 
Jumlah Partisipasi ACF ada pada foto di bawah ini :

 


 

- Active Case Finding TB Kabupaten Bantul 2023 ilakukan pada Juni - Juli
- Hasil ACF diperoleh dari 2 cara 
1. Dinkes Bantul lewat 27 Puskesmas > hasil 3000 an orang - 29 orang terindikasi TB
2. Organisasi Siklus survei di 2 Hot Spot (Sewon dan Banguntapan) > hasil 1200 an orang - 16 orang terindikasi TB

- Mengapa Sewon ?
1. Jumlah potensi TB terbesar ketiga di Bantul
2. ditemukan banyak suspek TB di wilayah Diro, Pendowoharjo
3. Dukungan dari Padukuhan, kader, dsb di wilayah tersebut

- Tahun ini akan dilakukan kembali screening TB pada Penderita DM yang didanai oleh "Global Fund"
- Mengingat kehadiran sampel masih sangat rendah dan akan berakhir pada November 2023, diharapkan RS/ Puskesmas dapat menyukseskan kegiatan ini

Presentasi Dinkes DIY
Kondisi ACF (Active Case Finding) TB di Bantul (Prov. DIY)
1. Sebanyak 2936 warga disurvei dan ditemukan 28 warga terindikasi TB (0.95%)
2. Ke depan biaya penemuan TB ini dapat dialokasikan untuk memberikan Pelayanan TPT (Terapi Pencegahan TBC)
- TPT adalah kondisi rentan seorang yang keluarga/ orang dekatnya menderita TB, dimana orang ybs mendapatkan pengobatan rutin
3. Dari 28 indikasi TB di Bantul, tiga besar penyebabnya adalah kontak serumah, kontak erat dan ODHIV
4. Penyerta penyakit yang dicek, terdapat DM dan HIV yang juga terindikasi TB

Rekomendasi ACF :
1. Sasaran ACF diperketat - untuk menemukan lebih banyak kasus, mengingat partisipasi TB warga masih rendah (ex : kontak erat dan serumah, penyintas sakit DM dan HIV)
2. Selain sasaran ACF, skrining gejalan terlebih dahulu sangat disarankan, bila bergejala maka dapat dilakukan TCM (Tes Cepat Molekular) dan Foto Rontgen.

Tantangan :
1. Mobilisasi warga masih kurang, undangan disebar H-1, harusnya H-3
2. Peserta banyak didominasi perempuan karena waktu dilakukan pada jam kerja
3. Perlu diperhatikan pula masalah TB pada anak karena 53% kasus TB berada pada anak-anak , potensi stunting menambah kemungkinan terkena TB