Sosialisasi Pencegahan penyalahgunaan narkoba di Kapanewon Sewon

NOTULEN SOSIALISASI

Narasumber       : Sri Wahyuningsih, S.Sos (Penyuluh Narkoba Ahli Muda)

Tema                     : Pencegahan penyalahgunaan narkoba

Waktu                   : 09.00-11.30

Tempat                : Aula Syech Sewu Kapanewon Sewon

 

Sosialisasi

Kamis, 28 April 2022 di Aula Syech Sewu Kapanewon Sewon dilaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkoba oleh Penyuluh ahli muda BNN Bantul Ibu Sri Wahyuningsih, S.Sos. Kegiatan ini dihadiri Kawat Sosial Sewon, Penyuluh ahli muda BNN Kabupaten Bantul, Guru/perwakilan sekolah, Polsek Sewon, Fonaba Bantul, Puskesmas Sewon 1&2, PLKB, IMP Sewon, IGTKI, PKH, TKSK dan lainnya. 

Kepala Jawatan Sosial telah menyampaikan terkait kenakalan remaja yang terjadi antara lain Kenakalan di Jalanan dan NAPZA. Ini menjadi fokus penting untuk menyongsong Kapanewon ramah anak, dimana salah satunya adalah menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi anak untuk mengeluarkan ekspresi dan potensinya.

Selanjutnya, penyuluh BNN juga telah mengemukakan bahwasanya Indonesia menjadi negara yang menjadi pasar sekaligus garis perdagsngsn Narkotika nasional. Serta pada kegiatan ini beliau menekankan pada pengenalan jenis narkoba serta penyebarluasannya yang semakin canggih dan tidak terlihat. Kemudian, beliau juga menyinggung bahwa Sewon menjadi salah satu dari 4 Kapanewon yang tergolong kategori Waspada penyebarluasan Narkoba di kalangan remaja hingga dewaa. Hal ini disebabkan oleh letak geografis sewon yang dekat dengan perbatasan Kota dan daerah di sisi utara Bantul. 

Ibu Sri Wahyuningsih, S.Sos juga mengharapkan ada sumbangsih dan efek dari sosialisasi ini minimal pada lingkungan sekolah, untuk terus menjaga anak-anak dari bahaya narkoba lewat kegiatan positif, perhatian khusus serta peningkatan nilai agama dan budi luhur lewat budaya local. Selain sosialisasi, terdapat diskusi yang dilakukan, diantaranya adalah :

Diskusi

1. SMP Tumbuh

Pemikiran tentang dinamika yang sedang terjadi di Kota Yogyakarta. Faktor pendukung dan resiko memiliki basic rumah/keluarga dengan faktor resiko yakni pematangan diri. Apakah ada penyuluhan yang masuk ke lingkungan terkecil, bahkan lingkungan atau Rumah Ibadah. 

'Pintu' terdekat dari anak/ dinamika kenakalan anak adalah keluarga, lingkungan terkecil dan Rumah Ibadah. 

BNN : 

Pencegahan langsung - Unit terkecil 

Pemberdayaan masyarakat - usaha untuk mengutamakan partisipasi masyarakat untuk menginformasikan kepada lingkungan yang terundang (sekolah)

 

BNN punya kegiatan menyasar Kalurahan yang rawan dan rentan narkotika, yakni di Kalurhan Banguntapan. Kalurahan juga dapat membuat kegiatan seperti ini dengan sasaran keluarga di wilayah masing-masing, terutama remaja. Di samping potensi, remaja juga punya  psikologi yang lebih labil. 

Program pembentukan remaja teman sebaya anti narkoba yang hingga saat ini ada 10 remaja yang dibekali hal2 terkait remaja. Tahun ini program kami lakukan di Banguntapan. Adapun menurut SK Bupati Bantul ada 7 Kalurahan yang menjadi project Kalurhan Bersinar (Bersih Narkoba)

 

2. Puskesmas Sewon 1

Kami sering dimintai tolong saat dilakukan MOS terkait penyuluhan dan sosialisasi yang menyasar ke siswanya langsung. Penyebarluasan narkotika juga telah dilakukan dengan MOS lewat daring. Untuk permintaan bisa dilakukan 

 

3. Koramil Sewon & Polsek Sewon

Ijin menyarankan agar dapat melakukan edukasi bekerjasama dengan bhabinkamtibmas dan Babinsa. Polsek sudah melakukan razia di sekolah, namun tetap terulang.

BNN Bantul :

Tahun lalu, kita juga telah membuat workshop bhabinkamtibmas dan Babinsa di Panggungharjo terkait  pengedukasian 

 

4. Kalurahan Timbulharjo

Bagaimana dampak minuman keras di masyarakat. Seperti oplosan?

BNN :

Miras termasuk bahan aditif- efeknya sendiri miras tergolong depresan, seperti mengantuk dan tak sadarkan diri bahkan menyebabkan tindakan anarkis. Efek efek yang diakibatkan psikotropika juga cukup berbahaya. Dengan mengundang satpol PP, penyaluran informasi terkait miras dapat dilakukan lebih efektif.