Sewon – Rabu, 10 September 2025, Kapanewon Sewon menyelenggarakan Gelar Budaya dan Bazaar UMKM sebagai bagian dari peringatan 13 Tahun Undang-Undang Keistimewaan DIY. Kegiatan yang berlangsung sehari penuh ini mengusung tema “Nandur Tresna Budaya Wiwit Bocah, Ngrembaka Aruming Kaistimewaan” serta “Mupakara Gunita Prasanti Loka.”
Acara dipusatkan di halaman Kantor Kapanewon Sewon, diikuti oleh anak-anak PAUD/TK, remaja, pelaku UMKM lokal, serta masyarakat umum. Rangkaian kegiatan berlangsung meriah dan penuh makna, meneguhkan peran budaya sebagai identitas serta penggerak ekonomi masyarakat.
Pembukaan
Pukul 07.30 WIB, acara resmi dibuka dengan sambutan Panewu Sewon, yang menyampaikan bahwa keistimewaan DIY bukan hanya warisan sejarah, melainkan tanggung jawab bersama untuk diwariskan kepada generasi mendatang. Panewu juga mengajak seluruh masyarakat Sewon untuk terus menjaga budaya Jawa, mendukung UMKM, dan menjadikan gelar budaya sebagai ruang kebersamaan.
Setelah itu dibacakan tata tertib lomba mewarnai, menandai dimulainya rangkaian acara.

Lomba Mewarnai Budaya Yogyakarta
Pukul 08.00 – 09.30, lomba mewarnai digelar dengan tema Budaya Yogyakarta. Anak-anak PAUD dan TK se-Kapanewon Sewon berkreasi mengekspresikan kecintaan mereka terhadap budaya lokal melalui gambar yang sesuai dengan nilai keistimewaan serta sumbu filosofi Yogyakarta.
Selama lomba berlangsung, MC juga memberikan ulasan mengenai peran PAUD dalam pendidikan budaya, profil pelaku UMKM, serta sejarah Dana Keistimewaan. Suasana lomba terasa hangat, edukatif, sekaligus menumbuhkan semangat cinta budaya sejak dini.
Sambutan Resmi & Pentas Seni
Memasuki pukul 09.30, acara dilanjutkan dengan sambutan resmi dari Panewu Sewon, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, dan Ibu PAUD Kabupaten Bantul. Ketiganya menekankan pentingnya melestarikan budaya sekaligus mendorong kreativitas generasi muda dan penguatan UMKM lokal.
Usai sambutan, panggung dihiasi penampilan seni dari anak-anak PAUD hingga remaja, antara lain:
- Gerak Lagu Tembang Jawa TK Kuntum Melati
- Tari Caping Ayu dari TKN Pembina Bantul
- Tari Jaranan dari KB Taman Firdaus
- Tari Cublak-Cublak Suweng dari KB Tunas Harapan Bangsa
- Tari Suwe Ora Jamu dari KB Mustika Melati
- Solois Tembang Jawa dari TKN Pembina Bantul
- Tari Blibis Seta TK Al Amin Sinar Putih
- Gerak Lagu Gundul Gundul Pacul TK ABA Saman
- Tari Lompat Tali TK ABA Pendowo
- Tembang Macapat oleh penampil Athan
- Karawitan anak dari SD Karanggondang
Kemeriahan pentas ini menunjukkan bahwa tradisi tetap hidup, berpadu dengan semangat generasi muda Sewon.


Pengumuman Lomba & Jathilan Remaja
Pukul 12.30, diumumkan pemenang lomba mewarnai, sekaligus penyerahan hadiah sebagai bentuk apresiasi.
Dilanjutkan pukul 13.00, penampilan Jathilan Remaja Panggungharjo menghibur penonton. Jathilan tampil atraktif, menghadirkan suasana kebersamaan dan kekuatan seni rakyat yang masih melekat di hati masyarakat.
Senam Massal & Doorprize
Menjelang sore, pukul 16.15 – 17.00, masyarakat berbaur dalam senam massal yang penuh semangat. Aktivitas ini melambangkan pentingnya kesehatan, kekompakan, dan kebersamaan. Acara semakin meriah dengan pembagian doorprize bagi peserta.

Penutup
Pukul 17.00, rangkaian Gelar Budaya resmi ditutup. Panewu Sewon dalam pesan akhirnya kembali menegaskan bahwa keistimewaan DIY harus dijaga melalui budaya, kebersamaan, dan dukungan terhadap ekonomi lokal.
“Semoga keistimewaan DIY senantiasa menjadi sumber kekuatan untuk kita semua—mewujudkan Sewon yang lebih baik, Bantul yang semakin maju, serta Yogyakarta yang tetap istimewa dengan budaya dan kebersamaan,” tutur Panewu.
Acara berakhir dengan penuh kebersamaan, meninggalkan kesan mendalam bahwa budaya adalah jantung kehidupan masyarakat, sekaligus harapan bagi generasi penerus.