Sewon, Bantul – Kapanewon Sewon kembali menyelenggarakan acara tahunan Gelar Budaya Yogyakarta dan Bazar UMKM, dengan tema “Senyawa Budaya: Merefleksikan Keberagaman dalam Kearifan dan Inovasi”. Acara yang berlangsung selama dua hari, pada 6-7 September 2024 ini, menghadirkan beragam kegiatan yang memadukan seni tradisi, kreativitas lokal, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Rangkaian kegiatan dimulai pada Jumat, 6 September 2024, dengan sarasehan budaya yang dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, budayawan, pelajar dan pelaku seni lokal. Dalam sarasehan ini, para pembicara membahas tentang pentingnya menjaga keberagaman budaya serta mengembangkan inovasi lokal sebagai bentuk kearifan yang bisa diwariskan kepada generasi muda.
Acara dilanjutkan dengan Gelar Macapat, yang menampilkan seni tembang tradisional Jawa sebagai refleksi kearifan lokal yang sarat makna. Kegiatan ini berhasil mencuri perhatian para peserta dan pengunjung, yang turut menikmati alunan syair-syair macapat yang dilantunkan oleh para seniman lokal dengan penuh penghayatan.
Pada Sabtu, 7 September 2024, hari kedua rangkaian Gelar Budaya dimulai dengan lomba mewarnai tingkat TK se-Kapanewon Sewon. Kegiatan ini disambut antusias oleh anak-anak beserta orang tua yang turut hadir mendampingi. Para peserta lomba mewarnai terlihat bersemangat dan kreatif dalam mengekspresikan seni warna pada gambar yang disediakan.
Siang harinya, panggung seni budaya menampilkan pertunjukan Jathilan, salah satu seni tari tradisional khas Yogyakarta yang mengisahkan cerita tentang keberanian dan kekuatan. Pertunjukan Jathilan ini berhasil memukau penonton dengan gerakan dinamis para penari yang menampilkan adegan perang dan kekuatan magis.
Acara dilanjutkan dengan senam istimewa, yang melibatkan masyarakat umum dan diikuti dengan penuh semangat. Dalam kegiatan ini juga dibagikan dorprise kepada peserta. Senam bersama ini menjadi ajang kebersamaan sekaligus olahraga yang menyegarkan, menjadikan suasana semakin meriah.
Malam harinya, pentas campursari menghibur warga dengan lagu-lagu khas campursari yang menggabungkan unsur musik tradisional dan modern. Kehangatan budaya Jawa semakin terasa ketika pementasan kethoprak pejabat turut digelar. Dalam pementasan ini, para pejabat setempat mengambil peran sebagai pemain kethoprak, menunjukkan sisi lain dari mereka yang selama ini dikenal sebagai pemimpin pemerintahan.
Sebagai penutup, pertunjukan wayang sinema ditampilkan. Wayang sinema merupakan inovasi baru dalam dunia seni pertunjukan yang menggabungkan wayang tradisional dengan teknologi multimedia. Pertunjukan ini menyuguhkan cerita klasik dengan tampilan yang lebih modern, namun tetap sarat makna filosofis.
Selain rangkaian pentas seni budaya, acara ini juga diwarnai dengan bazar UMKM, di mana puluhan pelaku usaha kecil dan menengah dari Kapanewon Sewon memamerkan produk-produk unggulan mereka. Mulai dari kerajinan tangan, kuliner lokal, hingga produk fashion khas Yogyakarta, semuanya dipamerkan dan dijual kepada pengunjung. Bazar ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM untuk mempromosikan serta memperluas jangkauan pasar mereka.
Gelar Budaya Yogyakarta dan Bazar UMKM di Kapanewon Sewon ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian seni dan budaya, tetapi juga menjadi ruang untuk mengembangkan inovasi dan memperkuat ekonomi lokal. Kegiatan ini diharapkan mampu merekatkan kebersamaan masyarakat, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberagaman budaya dan inovasi dalam menjaga kekayaan warisan leluhur.
