Workshop Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Daerah ttg Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender

Workshop Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Daerah ttg Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Bantul pada 7 Juni 2022

09.00-12.15

Kegiatan ini dihadiri oleh :
1. Sekda Bantul
2. Assisten 1 pemerintah dan kesra Kabupaten Bantul
3. Kabag Kesra Kabupaten Bantul

Narasumber :
1. Ka. Dinas P3AP2KB
2. Dosen Ilmu Pemerintahan Fisipol - UMY

Maksud dan tujuan :
1. Sinergi OPD, dunia usaha dan perguruan tinggi untuk percepatan Pengarusutamaan Gender guna mencapai good government sekaligus mendukung visi misi Bupati Bantul.
2. Mengintegrasikan  perencanaan dengan menggunakan pengarusutamaan gender dalam pelaksanaan pembangunan wilayah di Kabupaten Bantul.

Sambutan sekda Bantul :
Pengarusutamaan Gender merupakan isu lama yang dimana kita sering menyikapi gender hanya dengan jenis kelamin, padahal esensinya adalah perlunya menyukseskan visi misi dan sgds menggunakan perspektif pengarusutamaan gender. 
Berkaitan dengan itu, diskusi dan koordinasi yang telah dilakukan, dapat diimplementasikan dalam perencanaan dan pendayagunaan sumberdaya OPD di tahun depan atau di masa mendatang. Penyusunan kegiatan berbasis pengarusutamaan gender dapat menghasilkan output kegiatan yang berkualitas.

Moderator :
Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Bantul memiliki  salah satu perhatian Bupati Bantul lewat visi misi yang ditetapkan. Bantul saat ini berada pada posisi madya dalam pengarusutamaan gender (level 4).

Pemateri 1 :
Pemenuhan Indeks Pemberdayaan Gender sebagai salah satu pendukung misi Bupati sebagai kabupaten ramah anak, perempuan dan difabel. 
Konsep gender - segala sesuatu yg dapat dipertukarkan antara sifat perempuan dan laki2 yang berubah, pembagian peran sosial atau tanggung jawab sosial antara laki2 dan perempuan. Pembagian peran menjadi kebiasaan, tradisi, budaya yang dijalankan terus menerus yang pada akhirnya dipercaya sebagai kebenaran sehingga dapat dikukuhkan dalam aturan/ produk kebijakan.

Narasumber  2 : 
Kemiskinan di Bantul 
Ketika angka kemiskinan di suatu wilayah meningkat, maka hampir dipastikan kesejahteraan perempuan dan anak menurun. Selain angka kemiskinan tertinggi di DIY pada 2021, indeks gini (kesenjangan) di Bantul mencapai 4,41 (cukup tinggi). Selain itu :
1. Angka harapan hidup 74 tahun 
2. Angka rata2 sekolah 9 tahun 
3. Partisipasi perempuan dalam politik hanya 4 perem dari 45 orang dj kursi legislatif
4. Partisipasi dalam birokrasi juga masih minim di Bantul
5. Angka cerai gugat (penggugat perempuan) tahun 2021 di Bantul mencapai 1118, sedangkan angka cerai talak mencapai 382.

Tujuan akhir PUG
1. Akhiri kekerasan perempuan dan anak
2. Akhiri oerdagsngan orang - khususnya perempuan dan anak
3. PPRG (Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender)

Isu prioritas Perempuan dan anak
(Fokus Pemerintah Jokowi sampai 2024)
1. Peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berspektif gender
2. Peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/ pengasuhan anak
3. Penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak
4. Penurunan pekerja anak
5. Pencegahan perkawinan anak